DOWNLOAD EBOOK NOVEL MADDAH - RISA SARASWATI (GRATIS)
Tepat di atas kepalaku. Pikiranku mengembara, lelah rasanya membayangkan aktivitasku seharian ini. Maklum, aku adalah seorang wanita yang tidak pernah merasa kerasan jika hanya berdiam diri tanpa tujuan clan kesibukan di dalam rumah. Untuk beberapa saat, aku memang benar benar punya kesibukan. tapi pada saat lain, waktuku sangatlah luang. Ilka sudah seperti itu, biasanya kuhabiskan waktuku untuk melakukan hal hal random seperti hari ini. Niatku sebenarnya ingin jalan-jalan ke luar kota. jadi kuputuskan untuk bepergian seorang diri ke daerah Lembang, sebuah daerah kecil berudara dingin yang terletak tak jauh dari Kota Bandung. Mmmh, sebenarnya aku tidak benar benar pergi sendirian sih....
Keinginanku pagi tadi hanya satu, ingin merasakan udara segar Lembang yang jarang sekali kudapatkan di daerah hem pat tinggalku kini. Rasanya, penatku hilang iika menikmati pemandangan asrl sis! lain Kata Bandung yang mulai padat dan panas. Meski masih mengantuk, sudah sejak pukul delapan pagi tadi kutancap gas mobilku menuju Maribaya, sebuah lokasi wisata di seputar Lembang. Kini. bisa kurasakan bagaimana sakitnya pergelangan kakiku akibat tak henti menginjak pedal mobil, tubuhku lelah cak berhenti berialan berlarian mengejar “dia” yang tak berhenti mengajakku bermain. Dan kini, mataku terasa sangat berat karena tak ada satu pun kesempatan untuk sekadar memejamkan mats sekejap, selama berada di sana sepanjang siang. Sungguh rasanya ingln segera terlelap, namun bisa kupastikan mataku tak akan lekas beristirahat hari ini, “mereka” tak pernah mengizinkanku untuk tertidur lebih cepat....
Sesuatu menggelitik telapak kakiku, gigi gigi kecil tengah asyik menggerogoti jemariku. Gigitan gigitan kecilnya membuatku terperangah kaget, membuyarkan semua lamunan di kepala. “Astaga!!!” refleks mulutku berteriak. Badanku bangkit dari tidur untuk melihat makhluk apa yang sedang asik menggigiti jempol kakiku. “Ianshen!!! Cepat usir mereka!" Dua ekor kelinci kecil yang sejak tadi mengigiti kakiku mulai berlarian menjauh.
Tepat di depanku, sesosok anak kecil bergigi ompong menyen'ngai penuh kemenangan sambil menatap ke arahku. "Kau melamun terus sih, Risa! Kasihan keh'nciku, kelaparan. Harusnya kau segera ke dapur untuk memberi mereka wortel atau sayur sayuran. Kalau aku bisa melakukannya sih, akan kulakukan sejak tadi!!!"