Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DOWNLOAD EBOOK NOVEL PETER - RISA SARASWATI (GRATIS)


Di antara anak-nnak lain, Peterlah yang paling menyebalkan. din selalu memerintah semua orang dengan anaknya, tak peduli itu hantu maupun manuaia aepertiku. Dan, yang lebih gilanya 1:91, tak Ada latu pun yang berani menolak keinginannya, termasuk aku. Seperti ada sebuah kekuatan yang menaungi Peter, kekuatan yang membuat semua bextekuk lutut dengan mudah di hadapannya. 

Anak ini biasa-biasa aajn, capi dia berlagnk bagaikan din sangat iatimewa. Anak ini tidak berbadan kukuh, tapi din berlagak aeolah memiliki badan paling tegap di antara anak-anak lainnya. Padahal, William yang usianya lebih muda dazi Peter pun memiliki lebih tinggi dan gagnh. Tupi, Peter memang berbeda, aikap keras kepalanya mengalahkan aiapa pun yang ad: di skelilingnya. Jika tak ada yang menggubris, dia akan bertindak Iesuka hati, jahil, atau malah cenderung jahat. 

Aku jadi ingat last din tak luka karena ayahku melarang anaknya pergi kc lua: :umah. Hajar saja, pads saat itu Ayah yang tak melihat keberadaan mereka d1 sekelilingku merasa khawatir jika aku keluar aendirian. Dengan muka kasalnya, tiba-tiba Peter menjnmbak rambut Ayah yang saat itu tengah tertidur aantai di sofa ruang tamu rumah Nenek. Aneh, pikirku, jika sedang kesal din bis: melakukan hal-hal leperti yang manu-ia normal lakukan. Dan pnda aunt itu, Ayah tarbangun kaget merasakan rambutnya dijumbak, meakipun tak melihat siapa pelakunya. 

Peter adalah pemimpln bagi keempat sahabacnya. Si kecil Janshen pernah mengaku kepadaku, bahwa aeaungguhnya dia agak ketakutan menghadapi Peter. Katanya, “Aku takut kalau melihat Peter marah, sangat mengerikanl Lebih baik aku menuruti kemauannya aaja," ungkapnya leau. Kasihan memang, melihat sahabat-sahabatku ini 

terintimidasi oleh gay: 'aok benar’ Peter. 



Aku jadi ingat lagi, aaat tiba-tiba Hans 

datang den mengadu kepadaku soul Peter. Dia 

begitu terpukul saat dikatai seperti anak perempuan oleh Peter. Hanya karena Hans lebih suka berdiam di dapur rumah Nenek, sambil memerhatikan Nenek membuat kue di aana, dibandingkan ikut berlarian beraama Peter di lapangan tak jauh dari rumah. Peter saat itu cukup marah menerima penolakan Hans, dan mulai mengejek Hans seenaknya. Yang membuat Hans tampak terpukul adalah karena yang lain ikut-ikutan meneriakinya, menirukan segala ejekan Peter. Bahkan Hendrick yang paling dekat dengan Hans pun ikut meledek. Aku geram mendengar aduan Hans, dan memutuskan untuk 

mendetangi Peter, membahaa masalah ini. 

Peter hanya tertawa melihatku memarahinya, dengan tatapan mengejek khasnya, dia kembali menjelekkan Hans dan menambahkan ejekan aebagai si pengadu. “Perempuan mengadu pada perempuan.... Dasar anak perempuan!" katanya 

sambil terpingkal-pingkal. 

Amarahku dengan cepat terpacu, emosiku meletup-letup hampir tak terbendung. Aku balik meneriakinya, “Kau juga lahir dari seorang perempuan! Menghinaku berarti menghina mamamu 
juga! Jangan bersikap seperti itu, Peter!" 

Keadaan tiba-tiba nenjadi hening, Peter tak lagi tertawa, semua mata tertuju kepadaku