[Wn] Shougaku Ichinensei Ni Modotta Node Kenjitsu Ni Ikiru - Chapter 45
Translator: Aaldiwang
Editor: ?
Chapter 45 - Kegiatan di Waktu Bermain
Acara yang paling kutunggu-tunggu, atau lebih tepatnya yang paling kuharapkan, di karya wisata ini.
――Kejar-kejaran.
Ada banyak macam permainan kejat-kejaran seumpama kejar-kejaran membeku, kejar-kejaran bayangan, kejar-kejaran pisang, dan lain-lain, jadi susah untuk menyampaikan semua wacana hal-hal tadi.
Kali ini yang mau kami mainkan merupakan kejar-kejaran sederhana yang disebut "Increase tag".
Pertama, terdapat 4 orang yang menjadi setan, dan kalau orang yang sedang berlari tersentuh oleh setan tadi, maka ia akan menjadi setan juga. Kebetulan, yang menjadi setan mengenakan baju dan topi dengan segi merah berada di depan, sedangkan yang berlari mengenakan baju dan topi dengan segi putih berada di depan.
Seperti namanya, ini merupakan tag game dimana jumlah setannya bertambah.
Tak seumpama kejar-kejaran lainnya, tak ada metode hidup kembali, dan kian usang waktu berlalu, emakin tak menguntungkan bagi pihak yang berlari.
Tak ada batas-batas waktu, tetapi area dengan pepohonan lebat dimana kamu bisa bersembunyi dihentikan dimasuki selama permainan, jadi tak akan memerlukan waktu yang usang sampai siapa saja tertangkap oleh para setan kalau kamu cuma bermain di tanah.
"Kalian tak bisa pergi jauh. ――Kalau begitu, ayo kita mulai permainannya.
Dengan kode dari Misato-sensei, sekitar 20 orang dari pihak yang berlari dan 4 setan yang berada sekitar 50 meter di belakang mereka mulai berlarian.
Perbandingan setan dan pelari merupakan sekitar 1:5. Kemungkinan besar saya tidak akan diincar eksklusif sehabis permainan dimulai.
Jika saya tertangkap di awal, harapanku pupus sudah.
Itu benar, argumentasi mengapa saya sungguh bergairah untuk acara wisata seumpama kejar-kejaran pada tamasya ini adalah.
Adalah alasannya merupakan cuma itu wilayah dimana saya bisa aktif.
Jika permainan dodgeball merupakan kemampuan tersendiri bagi siapa yang anggun dalam melempar, kejar-kejaran merupakan kemampuan bagi orang yang cepat.
Melalui jerih payah yang konsisten, saya seimbang dengan Imai-kun, siswa tercepat di kelas.
Tapi cuma sebatas itulah diriku.
Menjadi cepat merupakan kesanggupan tepat yang mau berkhasiat dalam segala olahraga, tetapi kalau kamu cuma unggul pada satu bidang, cuma ada jenis olahraga dalam jumlah terbatas yang dapat kamu ungguli.
Jika kamu bermain sepakbola atau baseball, kamu mesti menendang, memukul, dan melakukan pegerakan lain disamping cuma berlari.
Aku tak bisa mempertimbangkan cabang olahraga selain olahraga dalam lintasan yang cuma memerlukan lari, kecuali olalraga tolak peluru.
Kebenaran ini tak cuma berlaku dalam persaingan tetapi juga dalam permainan.
Sama halnya dengan dodgeball.
Kau tak cukup cuma bisa melempar saja, tetapi kamu juga perlu untuk menangkap dan menghindar.
Ada beberapa permainan dimana pemain cuma perlu unggul dalam satu ranah saja dan tak terkalahkan di ranah itu.
――Tetapi tak banyak bukan mempunyai arti tak ada.
"Heh! Aku akan menangkapmu, Itosaki!"
Salah satu setan tiba ke arahku.
Aku sudah terkenal cepat.
Tak mengagetkan jika beberapa dari mereka ingin menangkapku dan menunjukkannya pada orang-orang di sekeliling mereka.
Tetapi!
"Apa?"
Aku berlari lebih singkat dibandingkan dengan setan kawan dekat sekelasku dan menjauhi diriku darinya.
――kejar-kejaran. Dan kalau medan permainannya merupakan wilayah dengan persepsi yang terbatas, cuma satu hal yang kamu butuhkan.
Kecepatan. Itulah segala yang kamu butuhkan.
Jika kamu mnikutsertakan kekuatan fisik dan kesanggupan menganggap situasi, ada lebih dari satu hal yang dibutuhkan, tetapi cuma satu langkah-langkah yang diperlukan.
Pertama, kekuatan fisikku dan analisa suasana menurut fakta bahwa saya berlatih saban hari dan saya merupakan orang dewasa. Tak ada argumentasi mengapa saya lebih rendah dibanding anak kelas satu pada kesanggupan ini.
Permainan kejar-kejaran kali ini merupakan kemampuan tersendiri bagi orang yang memiliki kaki yang cepat――atau lebih tepatnya, itu merupakan kemampuan tersendiri bagiku!
Itu merupakan acara wisata yang cocok bagiku untuk aktif didalamnya.
Itulah mengapa saya sudah mengharapkannya ketika saya menyaksikan buku bimbingan karya wisata.
Aku sudah berharap bahwa saya mungkin untuk mendapat perhatian yang serupa dengan ketika saya melakukan lari 50 meter di kelas olahraga.
Aku punya prospek yang redup.
Ayolah! untuk menggugah harapanku, datanglah padaku wahai para setan!
Dan perhatikanlah aku!
Dengan prospek yang sungguh-ungguh, saya berlari mengitari dataran.
"Aku akan menangkap si kaki cepat Itosaki apalagi dahulu!"
"Oh!"
Formasi alpha sudah runtuh tanpa kesulitan.
Jika mereka bisa mengepungku dengan kerjasama, mereka punya potensi anggun untuk menang, tetapi teman-teman sekelasku, yang masih kelas satu, merepotkan dirinya masing-masing dengan mengejar orang di depan mereka dan bahkan tak terbersit kata "kerjasama" dalam otak mereka.
Kiasa buruknya, mereka merupakan anak SD bersel tunggal.
Situasinya lebih terhadap permainan mengejar ketimbang perminan mengejar.
Tapi saya tak peduli dengan detil semacam itu.
yang perlu kulakukan kini merupakan konsentrasi untuk mendapat perhatian lebih banyak dari kawan dekat sekelasku.
Untuk menggapai itu, saya perlu berlari.
Aku perlu berlari, berlari, berlari, dan berlari untuk mendapat perhatian kawan dekat sekelasku!
"Itosaki kabur dengan kecepatan sungguh tinggi!"
"Baiklah, tangkap dia!"
Jumlah setan yang yang mengejarku kian bertambah, dan akhirnya, terbentuklah komposisi seumpama iring-iringan raja bangsawan.
Hahahahaha! Itu bagus! teruskan, teruskan, teruskan.
Perhatikanlah aku, wahai kawan dekat sekelasku!
Meski pikiranku nyaris seumpama raja iblis, saya berlari lebih singkat dibandingkan dengan setan yang mengejarku, memperbesar jarak antara kami.
Dilihat dari sejauh mana saya berlari, MVP peada wisata kali ini merupakan diriku! (tapi tak ada metode semacam itu)
Tingkat tertinggi dari acara ini! Tepat seumpama yang kuharapkan, bahkan lebih!
Semua orang berebut untuk menangkapku!
Sekarang saya merupakan sentra perhatian! Aku merupakan sentra perhatian!
Tenggalam dalam kesenangan atas semua itu, saya berlari mengitari dataran.
――2 menit kemudian
"Itosaki-kun, kamu terlalu cepat."
"Aku tak bisa menangkapnya sama sekali."
"Ayo berhenti mengejarnya."
"Itu benar."
Teman-teman sekelasku jenuh denganku alasannya merupakan tak ada gejala bahwa saya akan tertangkap.
"Ehh, tungg, ehhh?"
Aku tak bisa apa-apa selain berteriak terkejut pada teman-temanku yang mundur dan kembali.
A-aneh. Jika kamu cepat, maka kamu akan diperhatikan.
Aku tak mengenali ini ketika itu.
Aku tak pernah bermain kejar-kejaran bareng teman-temanku sebelumnya, jadi tak mungki saya mengenali hal itu.
Kejar-kejaran merupakan permainan dimana setiap orang bisa mengejar dan kabur dari orang lain dengan menikmatinya, jadi tak ada seseorang tertentu yang berperan aktif.
Itu bukanlah permainan kalangan dimana setiap orang berperan serta.
――Tetapi saya tak mengenali itu, jadi saya cuma terheran-heran mengapa teman-teman sekelasku pergi.
Pokoknya, saya akan pergi ke tengah area sebentar dan menanti mereka tiba lagi padaku.
Ketika saya sedang berlari, saya sudah meraih area terlarang di bersahabat hutan.
aku belum menginjakkan kaki di area terlarang itu, tetapi saya pergi terlalu jauh, dan saya akan diperingatkan oleh Misato-sensei yang sedang memantau anak-anak.
Itu ketika saya mulai berlangsung menjauhi hutan.
"Uwaaa!"
Tiba-tiba, suatu tangan timbul dari rerumputan setinggi belum dewasa yang ada tepat di belakangku kemudian menangkap dan menarikku ke area terlarang di segi lain rerumputan.
Efek dari tertariknya diriku ke belakang membuatku terjatuh di bokongku, tetapi syukurlah alasannya merupakan rumput yang lembut, itu tak melukaiku.
untuk sesaat, saya nyaris panik, alasannya merupakan berpikir bahwa saya sudah diculik oleh orang mencurigakan, tetapi ketika saya menyaksikan tampang orang yang menarikku keana, saya menyadari bahwa saya sudah keliru.
"Aku menangkapmu, Sho-kun♪”
Itu merupakan Mizui-san yang mengenakan topi merah putih dengan segi merah berada di depan.