Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DOWNLOAD EBOOK NOVEL MARYAM KARPOV - ANDREA HIRATA (GRATIS)

DOWNLOAD EBOOK NOVEL MARYAM KARPOV - ANDREA HIRATA (GRATIS)


Mozaik 1

Dibungkus Tilam, di Atas Nampan Pualam SEBAGAIMANA Kawan telah tahu. Aku ini, paling tidak menurutku sendiri, adalah lelaki yang berikhtiar untuk berbuat baik, patuh pada petuah orangtua, sejak dulu. Rupanya, begitu pula ayahku yang sederhana itu. Katanya, ia selalu menempatkan setiap kata ayah-bundanya di atas nampan pualam, membungkusnya
dengan tilam.

Dan ternyata, Tuhan menerapkan dalil yang tetap untuk lelaki sepertiku dan ayahku, yakni: lelaki seperti kami umumnya jarang diganjar dengan ujian yang oleh orang Melayu Dalam sering disebut sebagai cobaan nan tak tertanggungkan.

Oleh karena itu, seumpama di koran-koran tersiar berita tentang seorang pria yang sedang bersepeda santai pada Minggu pagi yang cerah ceria, tra la la, tri li li, sekonyong-konyong, tak tahu kenapa, sepedanya oleng dan ia tertungging ke dalam sumur angker gelap gulita, tak dipakai lagi, dalamnya dua belas meter, perigi sarang jin, bekas tentara Jepang mencemplungkan pribumi. Lelaki periang itu
pun berteriak-teriak panik minta tolong. Tak ada yang mendengar jeritnya, selama empat hari empat malam. Habis suaranya. Akhirnya ia minta tolong lewat kliningan sepedanya. Kring, kring, lemah menyedihkan. 

Naudzubillah, tragedi semacam itu biasanya menimpa orang lain, bukan menimpa pria sepertiku dan ayahku. Atau, seandainya hujan lebat, petir menyambar tiang listrik, tiang listrik roboh menimpa pohon sempret, pohon sempret tumbang menimpa pohon mengkudu, pohon mengkudu terjungkal menabrak atap rumah, atap rumah ambrol menimpa belandar, belandar ambruk menghantam televisi, televisi meledak dan seorang lelaki yang tengah duduk manis menonton acara TVRI 'Aneka Ria Safari" kena sambar listrik televisi, televisi hitam putih lagi. Rambut, kumis, dan alisnya