Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Wn] Shougaku Ichinensei Ni Modotta Node Kenjitsu Ni Ikiru - Chapter 40

 


Translator: Aaldiwang


Editor: Yoshida



Chapter 40 : Hari Karya Wisata

Hari ini yakni program sekolah pertama sejak saya mengulang waktu.

Karya Wisata.

Kami berkunjung ke suatu alun-alun terbuka agak jauh dari sekolah.

Karya rekreasi yang tepat. Macam karya rekreasi yang sanggup dibayangkan semua orang, dan seluruhnya bersemangat.

Sehari sebelumnya, saya berbelanja makanan seharga kurang dari 300 Yen, menyidik barang-barangku dalam catatan, dan tak sanggup tidur alasannya yakni saya sungguh bergairah untuk hari esok, dan akhirnya, hari ini yakni saatnya.

Aku yakni salah satu dari bawah umur yang menunggu-nunggu program sekolah ini, seumpama halnya bawah umur lain.

Dan sekarang, semua dari kami bawah umur kelas 1-3 berlangsung ke alun-alun terbuka.

Seluruh dari kami mengenakan baju olahraga yang didesain sekolah juga topi merah dan topi putih, dan kami berlangsung pada barisan lurus berurut sesuai nomor absen.

"Hei, Kakeru. Makanan ringan apa yang kamu beli?"

Ada satu orang yang mengacaukan barisan.

Itu Sunagawa Rinta, yang timbul dengan cara yang serupa seumpama terakhir kali.

Ia harusnya berada di tengah barisan, tetapi ia tiba ke barisan depan cuma untuk bicara denganku.

Jika guru yang berada di depan mendapati ini, mereka akan kesal, seumpama terakhir kali.

Terakhir kali...... itu yakni dongeng yang tidak mau kuingat.

Aku agak trauma dan menaruh tutup pada ingatanku.

"Tidak, Rinta-kun. Kau mesti kembali ke barisan."

Imai-kun, bolos 4, yang berlangsung sempurna di belakangku, bolos 3, berlaku selaku guru dan mengingatkan Rinta.

Itu benar, itu benar! Beritahu dia, Imai-kun.

Beritahu itu pada Rinta, yang tak pernah belajar meskipun ia pernah dimarahi dengan kejam waktu lalu.

Trauma alasannya yakni menerobos sekolah kala itu masih menempel pada diriku, guru memarahiku, dan ibuku juga murka padaku alasannya yakni ia mendapati ku keluar tengah malam.

Aku tak sanggup menyampaikan itu keras-keras alasannya yakni pikiranku terlalu sempit.

"Jangan pelit begitu, itu lebih menggembirakan bila kamu berlangsung sambil berbincang-bincang dengan temanmu, kan?"

Inilah dimana Rinta membisikkan sesuatu seumpama iblis.

Tapi Imai-kun, yang terlihat seumpama orang yang serius, tak akan disesatkan.

"..... Kau benar, memang begitu."

Tak begitu kejadiannya.

Dia hanyalah anak kelas satu, dan bahkan komentar kecilnya dapt ditolak dengan mudahnya.

"Jadi, apa yang kamu beli?"

Untuk beberapa alasan, Rinta terobsesi dengan isi makanan ringanku dan terus bertanya.

"Itu bukanlah sesuatu yang hebat. Aku cuma berbelanja keripik kentang atau apapun yang kuinginkan."

Aku tak perlu menyembunyikan apapun, jadi saya menyampaikan yang sebenarnya.

Aku tak berbelanja sesuatu yang menawan untuk ku bicarakan dengan orang lain......

Ketika saya menyebutkan isinya dengan sederhana, Rinta mengendus dengan bangga.

Kau menanyakan itu padaku selaku langkah pendahuluan untuk meminta.

"Kalau diriku..... Jaja nn!"

Rinta dengan bangganya menyediakan isi tasnya sarat dengan manisan.

Itu yakni berisi sarat coklat seharga 300 Yen.

Yang lebih penting, variasi antara tas berisi sarat coklat pada waktu seumpama ini di tahun ini, di saat masih terasa panas meski sudah di bulan September, itu hanyalah kebodohan yang polos.

Aku sudah sanggup menyaksikan letak kelucuannya.

"Kau senantiasa sanggup memanggilku nanti."

"Ah, iya."

Aku memalingkan pandanganku dan menemukan kebaikannya.

――Yahh, itu, jikalau itu masih utuh di saat kita hingga di alun-alun......

"Aku ingin bertukar."

"Waa!!"

"M-Mizui-san!"

Kami bertiga, tergolong Imai-kun, terkejut alasannya yakni kehadiran Mizui-san yang tiba-tiba.

Sekali lagi, seseorang timbul untuk mengacaukan formasi.

Baiklah, begitulah kedisiplinan anak kelas satu, kan?

Aku menentukan untuk menyerah.

"Apa yang Mizui laksanakan disini?"

"Itu, pasti saja.... fufufu."

Ketika menyikapi pertanyaan ku, Imai-kun menoleh padaku dan tersenyum.

Aku mengetahui arti dari senyumannya.

"Mungkinkah Mizui menghendaki coklat yang kubeli――"

"Tidak."

Dia eksklusif menjawabnya.

Penolakannya sungguh cepat dan besar lengan berkuasa seumpama pukulan lurus ajudan seorang petinju profesional, dan Rinta sudah berhasil ter KO dalam satu pukulan.

"Gah!" Efek suaranya terdegar sungguh frustasi hingga seakan itu digambarkan dengan karakter yang besar di belakangnya.

Senyumannya yang lazimnya tak pernah terlihat sungguh jahat.

"Aku kesini untuk bertukar dengan Sho-kun. Nih, saya berbelanja beberapa menisan yang mungkin Sho-kun suka."

"Ini yakni karya wisata, kamu mesti berbelanja manisan kesukaanmu."

Maksudku, sungguh, semua manisan disana yakni manisan yang juga kusukai. Darimana kamu menghimpun isu ini? (Mizui punya relasi tak resmi dengan ibunya Sho, jadi intinya dari sanalah sumber informasinya.)

"Kau tak mau bertukar manisan?"

"Umm...... bukan memiliki arti saya tak ingin......"

Aku tak sanggup apa-apa selain mundur dari pertanyaannya.

――Aku tak kalut untuk bertukar manisan dengan teman-temanku.

Aku ingin bertukar manisan, yang ialah bab terbaik dari karya wisata, namun saya lebih menentukan bertukar dengan sebanyak mungkin orang dibandingkan cuma bertukar dengan satu orang secara khusus, dan.... kini bukan waktunya bertukar manisan. Sekarang waktunya berlangsung menuju alun-alun.

"Tak dilema jikalau itu bukan manisan."

"Aku tak bilang begitu――......apapun selain manisan? Adakah hal lain yang sanggup kita pakai untuk bertukar?"

"Ya, cincin contohnya."

"Tunggu, apa yang kami laksanakan di karya rekreasi ini?"

Pernikahan? Apa kamu mau menikah?

Meski saya meng-iyakan, aturan tak akan mengizinkannya.

Cincin yang kamu bicarakan lebih dari harga tertinggi dari manisan yang sanggup kamu bawa pada karya wisata. Aku anak kelas satu, dan tak mungkin saya menciptakan duit sebanyak itu tak peduli apapun yang kulakukan.

"Cincin?"

"Apa maksudmu?"

Beruntungnya, anak kelas satu kelihatannya tak mengetahui maksud dari cincin.

Lebih baik mereka tak tahu. Terlebih Rinta.

"Kalau begitu kita sanggup gunakan nama belakangmu selain cincin."

"Itu bukanlah pertukaran, alasannya yakni mesti sepadan. Aku tak akan menjalankan yang manapun."

Apa yang salah tetaplah salah.

Jadi, Mizui-san. Kau tak sanggup menjalankan itu, tak peduli berapa kali kamu menciptakan wajah yang menggembung lucu ( ED/N: dibentuk imut wkwkwk) seumpama itu.

"Hei, anak-anak. Jangan mengacaukan barisan ya."

Aku tertangkap berair menciptakan keributan, dan guru yang berada di depan barisan, Misato-sensei, memarahiku.

Aku ditegur oleh guru sekitar 10 menit setelah rekreasi dimulai.

――Benar-benar permulaan yang meresahkan.


Previous Chapter | Next Chapter


Sumber https://mangabookktranslation.blogspot.com/