DOWNLOAD EBOOK NOVEL PULANG - TERE LIYE (GRATIS)
hanya sepundak Bapak.
Bapak terkekeh. Balas menepuk punggung.
”Bagaimana perjalanan kalian, Tauke Muda?”
”Buruk, Samad. Tadi malam kami hampir tersesat. Satu mobilku juga hampir terguling ditelan lembah gelap. Satu lagi pecah bannya, masih tertinggal di belakang. Semoga tiba di sini sebelum petang atau rencana kami jadi tertunda. Mobil itu membawa tiga ekor anjing pemburu. Astaga! Bagaimana ceritanya kau bisa tinggal di sini, Samad? Iauh dari mana pun, seperti di ujung bumi. Susah sekali kami menemukannya. Dan menjadi petani? Sejak kapan orang yang hanya mengenal berkelahi bisa menanam padi, hah? Kau pukul padinya?” . ”Panjang ceritanya, Tauke Muda.” Bapak tertawa lagi, menggenggam lebih kokoh tongkatnya, ”I(alian naiklah ke atas, istriku sudah menyiapkan kopi dan juadah. Kita bisa bicara sambil sarapan. Tentu lapar perut setelah diombang-ambing jalanan berliku.”
Orang bermata sipit itu mengangguk. Berseru memerintah rombongannya.
Aku berdiri di dekat anak tangga, mendengar percakapan. Beberapa warga kampung lain juga ikut menonton keramaian. Mereka berdiri di halaman rumah bapakku, tertarik menatap mobil jip dengan roda besarbesar. Jarang sekali mobil masuk kampung kami.
Aku tahu siapa rombongan ini, aku sudah diberi tahu Bapak sejak sebulan lalu. Akan ada pemburu dari kota yang datang. Mereka akan berburu babi hutan.
Kampung kami ini sebenarnya tidaklah seperti desa yang kalian kenal. Kami menyebutnya talang. Hanya ada