Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DOWNLOAD EBOOK NOVEL HENDRICK - RISA SARASWATI GRATIS


Jika dibandingkan empat anak lainnya. bisa dibilang Hendrick-lah yang paling tidak terbuka. Aku bahkan tak pernah tahu nama lengkap anak itu, dan tak ada satu pun yang mengerti apa sebenamya yang terjadi pada Hendrick semasa hidupnya. 

Anak itu kadang terlihat sombong dan aroganwalaupun tak searogan Peter yang seringkali bertz'ndak sewenang-wenang. Mulut Hendrick yang nyinyir adalah ciri khasnya. Hampir seperti anak perempuan! Dia bisa mengejek siapa pun yang melintas di hadapannya, tak peduli hantu atau manusia. Akulah yang sekarang sering jadi bulan-bulanan anak ini, entah mengenai [isikku yang gemuk, atau perangaiku yang menurumya seperu' nenek tua. Mulutnya tak pemah berhenu’ mencemooh. 

Meskipun begitu, jika diperhaa’kan memang wajah Hendrick terlihat tampan dan penampilannya rapi jika dibandingkan hantu-hantu kecil lainnya. Tak heran jika dia 

sering menyombong bahwa dulu, saat masih bersekolah, banyak anak perempuan yang tergila gila kepadanya. Hanya saja, karena mulutnya yang nyinyir, tak ada satu pun di antara kami yang mau mengakui ketampanan Hendrick 

Hans selalu bilang bahwa wajah Hendrick sangat kotor, terlalu banyak binu‘k bincik di sana. Sementara lanshen yang sering dia jahili selalu menganggap potongan rambut Hendrick mirip dengan potongan rambut jongos tua yang dulu bekerja di rumah keluarganya. “Rambutmu seperti kakek-kakek, Hendrick!" Begitulah lanshen selalu meledeknya.

Hendrick agak sensitif dibandingkan anak-anak lain, aku tahu. Tak jarang dirinya terlihat marah dan pergi meninggalkan yang lain, saat salah satu dari mereka me nyinggung perasaannya. Jika kalian masih ingat, dulu anak itu sempat memusuhi William karena merasa cemburu melihat kedekatan William dengan hantu perempuan bernama Norma yang dia sukai. Walau sekarang mereka sudah berdamai, kadang kadang Hendrick masih saja terlihat cemberut jika Will bercengkerama dengan Norma di hadapannya. 

Sesekali anak itu melamun, memandangi dedaunan hijau kesukaannya. Anak itu begitu menyukai daun, dan warna-warna benda lain yang serba hijau. Menurut Hendrick sendiri. sejak kecil matanya terbiasa melihat daun daun teh yang terhampar luas di tanah perkebunan  tempat ayahnya bekerja. 

Jika kebanyakan teman kecilku berasal dari keluarga tentara yang bertugas di tanah ini, lain halnya dengan Hendrick yang mengaku bahwa ayahnya adalah seorang ilmuwan yang meneliti tanaman kina di lawa Barat. "Kau tahu, Risa, papaku fasih berbahasa Sunda. Seandainya saja kau bisa bertemu dengannya, tentu kau juga akan terkagumkagum melihat kemampuan Papa memainkan alat musik Sunda!" 

Hanya satu kali saja dia bercerita tentang keluarganya, tidak lebih. Selanjutnya, yang bisa kulakukan adalah mencoba kasak-kusuk ke sana kemari, mengorek lebih dalam tentang kehidupan seorang Hendrick 



Aku mulai mengingat-ingat lagi..., astaga! Benar! Hanya Hans dan Hendrick yang saat itu tak memperlihatkan penampakan badan tanpa kepala. Mereka berdua ikut telungkup dalam tumpukan badan William, lanshen, dan Peter, ketika untuk kali pertamanya mereka mengungkapkan kepadaku bahwa mereka berbeda-bahwa mereka adalah hantu. Saking ketakutannya aku saat itu, sampai-sampai aku menganggap tak satu pun dari kelima tubuh yang saling bertumpuk itu memiliki kepala. Saat itu aku hanya bisa memejamkan mata sambil menjerit dan menangis, memandangi kondisi asli Iisik mereka, dan tak mampu berpikir dengan jernih.